Makna khimar sebagai penutup kepala perempuan muslim saat ini sudah sangat berubah. Di luar dari esensi dasarnya sebagai tuntutan kewajiban, khimar sekarang ini dapat dimaknai sebagai nilai-nilai simbolik, kepentingan, dan juga trend budaya. Makna berkhimar kini kian dibentuk sesuai dengan adanya kepentingan bisnis di belakangnya. Sehingga sekarang ini yang terlihat adalah overproduksi bahkan overkonsumsi terhadap praktik berjilbab/menutup aurat. Masyarakat kini dijebak, dalam trend budaya yang akan diproduksi terus-menerus. Sehingga berjilbab, menutup aurat, pada akhirnya bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban beragama, akan tetapi memenuhi tuntutan dari desakan trend yang terus berkembang.