Saya merasa beruntung, terlahir dari keluarga yang (lumayan) bisa
dikatakan hidup berkecukupan. Meskipun tidak terlalu kaya, saya dan
keluarga masih bisa makan makanan yang enak, tinggal di rumah yang
nyaman, bisa sekolah, dan masih bisa membeli apa yang dibutuhkan.
Alhamdulillah.
Pagi tadi saya berjalan kaki bersama teman kos hendak ke pasar
minggu, ini kali pertama saya melihat dengan mata kepala saya sendiri
bahwa ada orang-orang yang hidupnya sangat tidak layak. Mereka tinggal
di emperan jalan, di halaman kosong gedung-gedung tua kampus Undip, dan
di sana mereka membangun rumah mereka (yang menurut saya tidak bisa
dikatakan sebagai rumah), tinggal bersama keluarga kecilnya. Dan kondisi seperti ini tidak pernah atau (mungkin) belum saya temui di Aceh. Sungguh saya takjub!