Minggu, 13 April 2014

Sesekali, Lihat lah Ke Bawah.

1 komentar:
Saya merasa beruntung, terlahir dari keluarga yang (lumayan) bisa dikatakan hidup berkecukupan. Meskipun tidak terlalu kaya, saya dan keluarga masih bisa makan makanan yang enak, tinggal di rumah yang nyaman, bisa sekolah, dan masih bisa membeli apa yang dibutuhkan. Alhamdulillah.

Pagi tadi saya berjalan kaki bersama teman kos hendak ke pasar minggu, ini kali pertama saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa ada orang-orang yang hidupnya sangat tidak layak. Mereka tinggal di emperan jalan, di halaman kosong gedung-gedung tua kampus Undip, dan di sana mereka membangun rumah mereka (yang menurut saya tidak bisa dikatakan sebagai rumah), tinggal bersama keluarga kecilnya. Dan kondisi seperti ini tidak pernah atau (mungkin) belum saya temui di Aceh. Sungguh saya takjub!