Sabtu, 22 Desember 2012

Alhamdulillah, Sarjana :D

1 komentar:
Alhamdulillah, akhirnya sidang juga. Saya lulus dan berhasil mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi. Namun ada sedikit hal yang membuat saya merasa kecewa, karena judul  penelitian saya dianggap salah oleh salah seorang dosen penguji, yang padahal menurut pembimbing saya sudah benar. Menurut pemahaman beliau, penelitian analisis framing yang saya geluti itu bukan seperti itu, tapi tekniknya beda. Dan itulah yang membuatku sedikit pusing, karena saya berpedoman pada penelitian terdahulu dari universitas yang cukup berkompeten di bidang itu. Ntahlah, mungkin inilah tantangan setelah sidang. Apalagi, penelitian itu adalah penelitian baru yang belum pernah ada di kampus saya sebelumnya. Sedangkan dosen yang berkompeten di bidang tersebut sangatlah kurang. Tugas saya sekarang adalah untuk memberi pemahaman kepada penguji tersebut, sesuai dengan arahan dan saran dari dosen pembimbing. Semoga saja diberi solusi yang baik, sehingga saya bisa wisuda bulan dua ini. Amin.
But, over all. I thanks to Allah SWT, my family and all my best friends :D




Selasa, 06 November 2012

Balada Skripshit! -Part 1-

3 komentar:

September 2012, sedikit demi sedikit aku mulai mengajukan revisian skripsiku ke dosen pembimbing. Setelah mengikuti seminar proposal bulan Juli lalu, aku harus merombak dari nol  kembali proposal penelitianku itu. Dalam seminggu, aku harus mencari data, objek penelitian dan judul yang tepat untuk penelitianku ini. Dan akhirnya, judul yang diterima adalah tentang "Analisis Framing Berita Pemukulan Irwandi Yusuf di Surat Kabar Serambi Indonesia dan Rakyat Aceh". Dua bulan aku fokus merevisi dan konsul ke dosen pembimbing kedua ku. Dan alhamdulillah, hanya empat kali konsul, aku langsung bisa melakukan penelitian data primer dan mempersiapkan list wawancara.

November 2012. Ternyata penelitian itu gak semudah yang dibayangkan. Banyak hambatan dan kemudahan yang aku dapatkan secara bersamaan. Seharusnya, saat ini aku bisa fokus melakukan penelitian skripsiku. Hanya saja, selama ini ada sedikit hambatan yang menghambat  proses penelitianku. Data yang aku perlukan, yaitu koran-koran edisi akhir Juni 2012 susah didapat. Arsip-arsipnya tidak ada di kantor redaksinya, aku harus bersabar menunggu arsip yang ada di perpustakaan, yang kabarnya sedang dijilid di percetakan. Belum lagi dosen pembimbing yang sibuk dan tidak ada di tempat, juga urusan surat-surat penelitian yang sangat lambat diproses di akademik kampus. Dua kata untuk segala hambatan ini, tetap USAHA dan SABAR. 
Yah, Tantangannya adalah sejauh apa kita mampu memanfaatkan peluang dan kemudahan yg ada, utk meminimalisir hambatan-hambatan itu. Beruntung, banyak pihak yang mau mendukung dan membantu proses penelitianku, pihak-pihak media pun tidak terlalu mempersulit. Alhamdu-lillaaaaaah...:D

Rabu, 17 Oktober 2012

Jangan Merusak Cerita

Tidak ada komentar:
Maaf, jika aku hanya memberi ketidakpastian dan ketidakjelasan atas perasaan yang kalian berikan. Tapi bukan kah sejak pertama sudah kutegaskan, dengan kata tidak?
Maaf, jika aku tidak mampu membalas setiap perhatian dan ketulusan. Karena memang aku belum menemukan jawabannya. Biarkanlah aku mencarinya, jadi tolong jangan memaksa.

Cerita kita akan indah, kisah cinta kita akan menjadi indah. Jangan merusak alur ceritanya. Tapi, kenapa kebanyakan dari kita senang merusak alur ceritanya? Memaksakan cerita, sehingga kisah itu menjadi tidak indah...

Bukan aku terlalu egois, bukan aku tidak menghargai setiap perasaan yang kalian berikan.
Hanya saja, aku juga sama seperti kalian. Punya hak untuk memberikan rasa cinta kepada "seseorang" yang entah siapa itu, yang belum kutemukan.
Jika kalian memiliki rasa itu, itu hak kalian. Dan hak aku juga untuk memilih kepada siapa rasaku ini berlabuh...

Jumat, 12 Oktober 2012

Cinta Monyet

Tidak ada komentar:

Siapa yang tidak pernah jatuh cinta? Aku rasa, setiap orang pasti pernah mengalaminya Hanya waktunya saja yang berbeda-beda. Ada yang cepat menyadarinya, bahkan ada yang lambat. Secara sadar tak sadar, cinta itu pasti akan datang ke dalam hati seseorang. Bahkan, monyet yang seekor binatang pun pasti punya cinta :)

Tiga belas tahun yang lalu, saat itu aku masih duduk di kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah. Dan di saat itulah aku sudah mulai mengenal cinta. Cinta monyet yang datang tiba-tiba. Cinta yang begitu menyakitkan untuk anak seumuranku dulu.

Entah sejak kapan rasa suka itu muncul, aku tidak begitu ingat. Di kelasku dulu, ada seorang murid yang memang sangat mengagumkan. Andi namanya. Dia pintar, disukai oleh guru-guru dan ramah dengan murid-murid lainnya. Tidak sebandel  murid-murid cowok lain, yang hanya senang menjahili teman-teman sekelas dan menggoda-goda murid perempuan. Setiap tahunnya dia selalu mendapat ranking tiga besar di kelas. Banyak murid perempuan yang kagum dengannya, dan salah satunya adalah aku.

Ketika itu aku senang berandai-andai. "Ah, seandainya saja dia mau bermain denganku, pasti sangat menyenangkan," "Hmm, kenapa aku tidak pernah sekelompok dengannya?," "Ah, apakah dia tertarik denganku? Moga saja". Dan aku terus saja berandai-andai, larut dengan pikiranku. Kuambil kertas-kertas kecil, kutuliskan kalimat-kalimat singkat yang berisikan curahan perasaanku untuknya. Mengagumi secara diam-diam bagiku sangat seru. Dan ketika itu, semua terasa sangat indah dan manis.

Belum Ada Jawaban....

2 komentar:
Sumber : Sketsastra


...Cinta itu sederhana. Bila kamu mendengarkan bunyi yang "berdenting" tiba-tiba di hatimu, tanpa kamu tahu apa alasannya, tanpa kamu duga kedatangannya. Itulah cinta. Ah, cinta itu sederhana. Ketika kamu mau memberi, tanpa harus diminta....

***

00.30 WIB. Waktu sudah sangat larut di sini. Namun tangan kecilnya yang lincah masih terus bermain-main dengan tuts laptop kecil di hadapannya itu. Entah sudah berapa lama dia terduduk di sana, di kamar kecilnya yang hanya diterangi oleh sebuah lampu yang sudah mulai redup itu bersama secangkir kopi dan sepotong coklat. Hening. Adiknya dan penghuni kos lainnya sudah tertidur. Hanya ada dia dan laptop kecil ditambah buku-buku yang berserakan di lantai yang masih tetap setia menemani sang malam...

Sesekali dia termenung, melihat tulisan yang ada di hadapannya itu. Lalu sesekali dia mengurut-urut keningnya sambil menghela nafas panjang. Pusing. Begitu sulitnya tugas yang dikerjakannya saat ini. Yah, apalagi jika bukan tugas akhirnya di perkuliahan. Itulah monster yang disebut "skripsi"!

"Drrrttt," handphone di sebelahnya bergetar. Ada pesan masuk.
"Tidurlah...," hanya kata-kata itu yang dibaca Ina ketika dia membuka pesan masuk itu. Ternyata Eko yang mengirimnya. Sahabat yang dikagumi Ina diam-diam. Sahabat spesialnya....

"Sial!" Ina menggerutu kecil dalam hati. "Setelah sekian lama, kamu baru sms aku? Kemana aja sih kamu?". Lalu dibalasnya pesan itu.
"...iya Eko. Bentar lagi aku tidur :)," pesan terkirim. Namun, tak ada balasan kembali. Seperti biasa....
Dan Ina pun tidur...